Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyatakan, angka
kehamilan pada usia remaja semakin meninggi. Hal itu itu disebabkan oleh
kurangnya pendidikan seks yang sehat di kalangan remaja.
"Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja di Indonesia
khususnya yang belum menikah cenderung meningkat," menurut Kepala BKKBN
Sugiri Syarif di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Sugiri mengatakan, menurut data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja
Indonesia (SKRRI), sebanyak 1 persen remaja perempuan dan 6 persen
remaja laki-laki menyatakan pernah melakukan hubungan seksual pranikah.
"Bahkan menurut data Kementerian Kesehatan, 35,9% remaja mempunyai
teman yang sudah pernah melakukan hubungan seks pranikah dan 6,9%
responden telah melakukan hubungan seks pranikah," kata dia.
Selanjutnya, terdapat pola kenaikan angka perilaku seks pranikah yang
cukup tinggi pada remaja di wilayah perkotaan. Sedangkan untuk daerah
pedesaan, angka tersebut cenderung menurun.
"Tapi, angka perilaku seks pranikah di pedesaan masih dua kali lipat dibandingkan dengan di perkotaan," terang Sugiri.
Untuk menekan agar angka tersebut tidak semakin meninggi, kata Sugiri,
BKKBN tengah menjalin kerjasama dengan beberapa pihak, salah satunya
PBNU. "Kami melihat PBNU memiliki potensi akar rumput yang cukup kuat," .
Lebih lanjut, Sugiri berharap, kerjasama ini dapat menekan semakin
meningkatnya aktivitas seks pranikah di kalangan remaja. "Salah satunya
melalui pendidikan seks," .
yaps setuju, remaja hrs diberi brbagai pendidikan trmasuk seks...
BalasHapus