Kamis, 09 Mei 2013

PROBLEMATIKA REMAJA

Masalah kenakalan anak dan remaja tidak memandang tempat maupun status sosial ekonomi, ada pada setiap lapisan masyarakat, di kota maupun di desa, pada lingkungan kaya maupun miskin. Keluarga sebagai penyebab tidak langsung terjadinya kenakalan remaja selain masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam keluarga, misalnya dari single earner menjadi dual earner mengakibatkan ibu rumah tangga berkurang waktunya untuk memperhatikan anaknya. Perubahan ini juga memberikan kontribusi pada semakin besarnya peluang terjadinya perceraian. Fenomena empty shell juga dapat disebabkan oleh perubahan akibat tidak langsung terjadinya kenakalan remaja, sebab kebutuhan akan rasa aman remaja tidak terpenuhi.
Kenakalan remaja dapat difahami melalui lima model pendekatan, yaitu model konstitusional, yang memahami remaja dari perkembangan fisiologis dan biologis; model krisis identitas untuk memahami kesulitan remaja dalam menemukan jati dirinya; model kebutuhan yang memahami remaja dari kondisi pemenuhan kebutuhan dasar manusia; model belajar sosial untuk memahami bagaimana perilaku remaja sebagai hasil belajar dari lingkungannya; dan model stress untuk memahami bagaimana kemampuan remaja dalam mengatasi stress (coping ability).
Keluarga, bagaimanapun merupakan sumber terjadinya masalah kenakalan remaja, akan tetapi keluarga juga merupakan sumber untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja. Hal ini sejalan dengan aliran konservatif yang menganggap bahwa keluarga, utamanya yang memiliki orang tua lengkap, merupakan institusi yang sangat penting sebagai tempat anak untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang memadai dengan menerapkan nilai dan moralitas yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Demikian pula Parsons dan Parsons & Bale mengatakan bahwa modernisasi akan melunturkan dan mengurangi fungsi keluarga. Fungsi sosialisasi anak dan tention.

1 komentar: